LAPORAN AKHIR
CHARACTER BUILDING: AGAMA
LAPORAN AKHIR
SOSIALISASI PENERAPAN NILAI-NILAI
KEHIDUPAN BERAGAMA
Kelompok:
NIM
|
NAMA
|
JABATAN
|
1901463860
|
Recha Andriestiani Dewi
|
Ketua
|
1901462574
|
Stella Novelia
|
Sekretaris
|
1901456400
|
Wyke Wijaya.W
|
Anggota
|
1901467000
|
Bella
|
Anggota
|
1901531874
|
Wisnu Adityo
|
Anggota
|
1601245175
|
Putra Nugroho
|
Anggota
|
1901512124
|
Romiyan Pirngadi Sirait
|
Anggota
|
1901530884
|
Putra Gunarso
|
Anggota
|
KELAS: LE53
BINUS UNIVERSITY
2017
Projek
Luar Kelas Character Building Agama
1.
Judul Projek : Sosialisasi
Penerapan Nilai-Nilai
Kehidupan Beragama
2.
Lokasi Project :
Jl. Kamal Raya, RT.1/RW.6, Cengkareng
Barat, Kalideres, Kota
Jakarta Barat.11820
3.
Target Kegiatan :
Anak Panti Asuhan Anak Putra Utama 6
4.
Nama Anggota Kelompok :
1. Recha Andriestiani
Dewi – 1901463860
2. Stella Novelia –
1901462574
3. Bella - 1901467000
4. Wyke Wijaya -
1901456400
5. Wisnu Adityo –
1901531874
6. Putra Nugroho -
1601245175
7. Romiyan Pirngadi
Sirait - 1901512124
8. Putra Gunarso –
1901530884
5.
Mata Kuliah :
Character Building Agama
6.
Kelas :
LE53
7.
Dosen :
Maria Angeline Santoso
Jakarta, ….....................................
Mengetahui, Ketua
Kelompok,
(........................................) (.........................................)
Maria Angeline Santoso Recha Andriestiani Dewi
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Sebagai bentuk rasa peduli kami akan keadaan
sekitar, maka sebagai generasi muda ingin mengadakan sebuah bentuk kegiatan
yang dapat berguna bagi masyarakat sekitar. Banyak pihak yang tidak menyadari
bahwa di sekitar kita terdapat orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan dari
kita. Dan dengan keterkaitan antara nilai-nilai luhur kemanusiaan tersebut maka
kami merencanakan untuk mengadakan sebuah kunjungan Peduli Sosial ke Panti
Asuhan.
Kunjungan peduli sosial ini, sebenarnya
merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial kita untuk dapat
memberikan manfaat terhadap masyarakat, khususnya di lingkungan Panti Asuhan.
Atas dasar tersebut itulah kami (mahasiswa Universitas Bina Nusantara), datang
dan siap untuk mewujudkan kegiatan tersebut. Kegiatan ini juga menjadi sebuah
jembatan antara kepedulian kami sebagai masyarakat, terhadap mereka yang
membutuhkan terutama pada panti-panti asuhan.
Panti asuhan merupakan suatu lembaga yang
sangat populer untuk membentuk perkembangan anak-anak yang tidak memiliki
keluarga ataupun yang tidak tinggal bersama dengan keluarga. Anak-anak panti
asuhan diasuh oleh pengasuh yang menggantikan peran orang tua dalam mengasuh,
menjaga dan meberikan bimbingan kepada anak agar anak menjadi manusia dewasa
yang berguna dan bertanggung jawab atas dirinya dan terhadap masyarakat di
kemudian hari (Santoso, 2005)
Agama secara umum merupakan
suatu kepercayaan atau keyakinan yang dianut oleh masyarakat menjadi norma dan
nilai yang diyakini dan dipercaya. Agama diakui sebagai seperangkat aturan yang
mengatur keberadaan manusia di dunia.
Kerukunan
Antar Umat Beragama
sangatlah penting. Indonesia adalah salah satu negara yang menerapkan
masyarakatnya untuk hidup rukun. Sebab kerukunan merupakan salah satu pilar
penting dalam memelihara persatuan rakyat dan bangsa Indonesia. Tanpa
terwujudnya kerukunan diantara berbagai suku, Agama, Ras dan antar Golongan
bangsa Indonesia akan mudah terancam oleh perpecahan dengan segala akibatnya
yang tidak diinginkan. Kerukunan dapat diartikan sebagai kondisi hidup dan
kehidupan yang mencerminkan suasana damai, tertib, tentram, sejahtera, hormat
menghormati, harga menghargai, tenggang rasa, gotong royong sesuai dengan
ajaran agama dan kepribadian pancasila.
Memberikan edukasi kepada
generasi muda untuk hidup beragama secara rukun dengan cara menanamkan rasa
peduli dan empati untuk sesama. Untuk itu, tujuan
Kelompok kami adalah mensosialisasikan kepada anak anak asuh panti asuhan
untuk menyadari bahwa hidup rukun,
saling menghargai antar umat beragama,dan mampu berbuat hal-hal baik yang
diajarkan didalam agama yang dianut, Hal ini penting karna Negara Kesatuan
Republik Indonesia itu terdiri dari macam macam agama, suku, ras.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas,
kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah
konsep Ketuhanan?
2.
Bagaimana peran
agama bagi kehidupan?
C.
RENCANA KEGIATAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, kami
memiliki rencana kegiatan seperti:
1. Membantu anak-anak panti asuhan
mengetahui konsep ketuhanan
2. Membantu anak-anak panti asuhan
menerapkan kehidupan beragama
3. Mengajarkan anak-anak panti asuhan
peduli akan hidup rukun beragama
BAB II
METODE KEGIATAN
A.
METODE KEGIATAN
Dalam
sosialisasi hidup rukun beragama, panti asuhan menjadi pilihan kami dalam
menyalurkan diri sebagai volunteer (sukarelawan). Tujuan kami memilih panti
asuhan yaitu untuk menunjukkan rasa simpati dan mendekatkan diri dengan
anak-anak. Menurut kami, anak-anak diusia belia sudah seharusnya diberi
perhatian dan kasih sayang oleh orang tuanya. Oleh karena itu, kami bertekad
untuk menggantikan peran orang tua yaitu dengan cara bermain dan bercengkrama
dengan mereka dalam penyampaian pentingnya hidup rukun beragama.
Untuk
melaksanakan kegiatan ini, berikut beberapa metode yang kami gunakan dalam
mendekatkan diri dengan anak-anak di panti asuhan:
a.
Bermain
b.
Latihan
Membaca
c.
Mengantarkan
Pesan
d.
Bola
Ping-Pong dan Sedotan
e.
Sharing
B.
DESKRIPSI KEGIATAN
Untuk melaksanakan kegiatan ini, berikut beberapa konsep kegiatan yang
kami gunakan dalam mendekatkan diri dengan anak-anak di panti asuhan
a. Bermain
Untuk
mendekatkan diri dengan anak-anak tentu saja metode ini sangatlah efektif,
apalagi diusia anak-anak seperti mereka, hari-harinya dilalui dengan bermain
bersama teman-teman seusia mereka. Sebelum itu, kami mendekatkan diri dengan
cara memperkenalkan diri terlebih dahulu dengan tujuan lebih mendekatkan diri
serta akrab dengan anak-anak itu. Dengan begitu, anak-anak tidak ragu untuk
memanggil kami ataupun tidak segan ketika melakukan kegiatan bersama kami.
b. Latihan Membaca
Menurut
kami pengajaran dalam hal membaca sangatlah perlu bagi anak-anak yang masih
berada di jenjang sekolah dasar kelas 1, mengingat masih belum terlalu lancarnya
membaca.
c. Mengantarkan pesan
Anak-anak
diminta untuk berbaris dan akan dibisikkan kata-kata bagi mereka yang berada di
paling belakang. Kata-kata yang dibisikkan harus disampaikan kepada teman
didepannya. Menurut kami, kegiatan ini bagus untuk melatih pendengaran mereka
serta meningkatkan konsentrasi bagi anak-anak. Tidak hanya itu, hal ini juga
akan meningkatkan keakraban dan kekompakan satu dengan yang lainnya.
d. Bola Ping-Pong dan Sedotan
Anak-anak
diminta untuk berbaris dan akan diberikan masing-masing sedotan berukuran besar
untuk dapat memindahkan bola ping-pong tersebut dari barisan pertama hingga ke
barisan terakhir. Menurut kami, Kegiatan ini bagus untuk melatih kekompakkan
dan kepercayaan mereka terhadap teman kelompoknya. Selain itu hal ini juga akan
meningkatkan keakraban anak-anak panti dengan kami.
f. Sharing
Menurut kami, kegiatan Sharing atau berbagi kisah atau
pengalaman merupakan sikap saling memberi dan membagi, take and give.
Kesediaan membuka diri memberi kesempatan kepada dirinya untuk memperoleh hal
baru, pemikiran baru, kelegaan, dan kesempatan memperoleh jalan baru.
Dalam kegiatan sharing
session, kita bisa
belajar mendengar dan berbicara. Mendengarkan kisah teman akan memberikan diri
tidak hanya mengetahui apa yang dialami atau dirasakan oleh orang yang
berbicara, saat mendengar kita bisa memperoleh renungan, sehingga bisa
memperoleh hikmah dari apa yang kita dengar. Dalam hal ini anak-anak panti
asuhan harus belajar menghargai, menghormati, dan peduli antara satu dengan
yang lain.
Berikut
adalah susunan kegiatan yang akan kami lakukan selama 4 (empat) hari:
No
|
Hari Ke -
|
Jenis Kegiatan
|
1.
|
Pertama
|
Mensurvey
lokasi kegiatan dan pemberian proposal dan surat pengantar dari Bina
Nusantara University
|
2.
|
Kedua
|
Perkenalan,
games kebersamaan
|
3.
|
Ketiga
|
Sharing
tentang kehidupan sehari-hari anak-anak panti asuhan
|
4.
|
Keempat
|
Games,
pesan dan kesan, perpisahan, pemberian bingkisan
|
BAB III
KONSEP KEGIATAN
A.
KONSEP KEGIATAN
Dalam bahasa Indonesia
modern, kata "Tuhan" pada umumnya dipakai untuk merujuk kepada suatu
Dzat abadi dan supernatural. Dalam konteks rumpun agama samawi, kata Tuhan hampir
selalu mengacu pada Allah, yang diyakini sebagai
Dzat yang Maha sempurna, pemilik langit dan bumi yang disembah manusia. Dalam bahasa Arab kata ini sepadan dengan
kata rabb. Menurut Ibnu Atsir,
Tuhan dan tuan secara bahasa diartikan pemilik, penguasa, pengatur, pembina,
pengurus dan pemberi nikmat. Kata Tuhan disebutkan lebih dari 1.000 kali dalam kitab suci agama islam yaitu Al-Qur'an. Dalam monoteisme, biasanya dikatakan bahwa Tuhan mengawasi dan
memerintah manusia dan alam semesta atau jagat raya. Hal
ini bisa juga digunakan untuk merujuk kepada beberapa konsep-konsep yang mirip
dengan ini, misalnya keberadaan-Nya membuat alam semesta ada; sumber segala
yang ada; kebajikan yang terbaik dan tertinggi dalam semua makhluk hidup
3.1
Peran Agama Bagi
kehidupan
Pengertian Agama Menurut KBBI: Agama
adalah sistem yang mengatur tata keimanan/kepercayaan dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Maha kuasa serta kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia
dan manusia lainnya.
3.2. Pentingnya Agama dalam Kehidupan
Agama dapat mempersatukan perbedaan kultur dalam
masyarakat yang berbeda beda . Agama sangat penting dan sangat berperan
dalam membentuk dan membangun masyarakat menjadi lebih teratur, ter rah dan
lebih maju karena ajaran agama mampu menciptakan kerukunan antar agama
dan memperbaiki kualitas pergaulan pada orang orang yang memiliki
perbedaan agama pada masyarakat yang berbeda agar hidup berdampingan tanpa ada
rasa iri, dengki,dan lain lain.
Agama
adalah Tiang kehidupan
Seseorang yang tidak mempunyai
agama apapun maka kehidupannya akan dipenuhi dengan keraguan, cenderung suka
dengan jalan kemaksiatan dan perbuatan perbuatan yang merugikan orang lain.
tanpa agama seseorang tidak akan mempunyai sesuatu yang selalu
mengajaknya untuk berdoa, bersyukur, menyesali perbuatan dan memohon
pengampunan pada tuhan yang diyakininya dapat menolongnya merubah jalannya
menjadi lebih baik.
Agama adalah Tiang dalam berfikir
Agama adalah Tiang dalam berfikir
Seseorang yang tidak
memiliki agama maka akan sulit baginya untuk mengerti dan memahami cara
menghormati perbedaan kita dengan orang lain. sulit bisa menghargai
ibadah orang lain dan sulit untuk menyayangi orang orang yang butuh bantuan .
tanpa agama kita tidak mampu berfikir jernih karena jalan kebaikan , kebenaran
dan keadilan yang diajarkan didalamnya tidak pernah dipahaminya dengan baik.
Agama adalah Tiang dalam berprilaku
Agama adalah Tiang dalam berprilaku
Tanpa agama seseorang tidak
bisa berprilaku baik ditengah masyarakat karena agama yang selalu mengajarkan
kebaikaan tidak dimilikinya. tanpa agama seseorang sangat miskin dengan ajaran
ajaran kebaikan, moral dan tentang norma norma yang harus dijalankan dalam
masyarakat. tanpa agama seseorang cenderung tidak mampu berprilaku santun,
tidak mampu mengendalikan emosi, merasa menang sendiri dan tidak bisa
menghargai hasil karya orang lain.
Agama adalah Tiang dalam mengambil keputusan.
Agama adalah Tiang dalam mengambil keputusan.
Agama selalu mengajarkan
hal hal kebaikan agar manusia selalu berada dalam kebenaran daan tidak
melakukaan hal hal yang dilarang yaang sebenarnya bisa berdampak buruk bagi
orang lain. jika hidup saling rukun, saaling menghormati dan tidak saling
menyakiti maka hidup bermasyarakat akan selalu terasa damai, aman dan mudah
dalam mengambil keputusan ketika sedang bermusyawarah.
Agama
adalah Tiang negara
Sebuah negara yang sangat maju tidak akan berati apa apa jika warga negaranya tidak memiliki agama.karean tanpaa agama manusia dengan manusia lainnya akan mudah terpancing dengan hal hal yang dapat memecah belah persatuan, seseorang yang tidak beragama mudah terhasut , mudah diperdaya dan mudah terpancing emosi dan memulai pertikaian, pertengkaran, permusuhan, perkelahian, bahkan peperangan.
Sebuah negara yang sangat maju tidak akan berati apa apa jika warga negaranya tidak memiliki agama.karean tanpaa agama manusia dengan manusia lainnya akan mudah terpancing dengan hal hal yang dapat memecah belah persatuan, seseorang yang tidak beragama mudah terhasut , mudah diperdaya dan mudah terpancing emosi dan memulai pertikaian, pertengkaran, permusuhan, perkelahian, bahkan peperangan.
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. DESKRIPSI
KEGIATAN
Tepat
pada Jumat, 18 Maret 2017 kami melakukan survey ke beberapa lokasi Panti Asuhan
yang akan kami pilih sebagai lokasi untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. Kami
merencanakan untuk melakukan Survey ke 3 lokasi yang telah kami pilih, yaitu
Panti Asuhan Sasana Bina Insan, Panti Asuhan Anak Putra Utama 6 dan Komunitas
Swayanaka. Sebelumnya, kami sudah menyiapkan beberapa hal yang dibutuhkan yaitu
Proposal yang akan kami serahkan sebagai landasan atas segala kegiatan yang
akan kami lakukan. Pembuatan Proposal sudah dilakukan jauh hari sebelum hari
Survey Lokasi Kegiatan Sosialisasi ini.
Sesaat
sebelum Survey lokasi kegiatan sosialisasi ini dilakukan, kami menentukan waktu
dan tempat untuk berkumpul sebelum bersama-sama jalan menuju lokasi yang telah
kami tentukan. Kami memutuskan untuk berkumpul dirumah Bella pada pukul 07.00.
Setelah semua anggota berkumpul, perjalanan pun dimulai. Lokasi pertama yang
kami tuju adalah Panti Asuhan Sasana Bina Insan. Saat sampai disana kami
langsung menemui pengelola Panti Asuhan tersebut dan memberikan proposal
kelompok kami kepada pengelola tersebut. Setelah memberikan proposal tersebut,
kami melanjutkan perjalanan kami ke Panti Asuhan Anak Putra Utama 6 dan
melakukan hal yang sama yaitu memberikan proposal kami ke Ibu Nawari Lesiyani
yang berperan sebagai Satuan Pelaksana Pembinaan Sosial. Ternyata Ibu Nawari
menerima dan menyetujui kami untuk melakukan sosialisasi sebanyak tiga kali di
Panti Asuhan Anak Putra Utama 6, sehingga membuat kami untuk tidak melakukan
survey ke Komunitas Swayanaka. Kami pun langsung menyerahkan Surat Pengantar
dari CBDC.
Waktu
menunjukan pukul 11.00. Setelah mendapatkan lokasi untuk melakukan kegiatan
sosialisasi tersebut, kamipun memutuskan untuk makan siang dan membicarakan
mengenai rencana kami selanjutnya. Disana kami membicarakan mengenai jadwal
kegiatan pelaksanaan sosialisasi tersebut dan memikirkan rangkaian kegiatan
acara apa saja yang akan kita lakukan selama tiga kali pertemuan di Panti
Asuhan tersebut. Setelah itu, kamipun mengisi daftar absen dan kegiatan diskusi
kelompok.
Setelah melalui makan siang dan telah menyocokan jadwal
satu sama lain, kamipun memberi kabar dan menelfon Ibu Nawari mengenai jadwal
kami melakukan kegiatan sosialisasi tersebut. Kami pun memilih 3 tanggal yang
tepat yaitu 4 April, 11 April dan 12 April 2017 pada pukul 09.00 – 12.00.
Hari pertama sosialisasi
ditandai oleh perkenalan kepada anak- anak panti asuhan. Kami awalnya canggung
dan malu untuk mengajak anak-anak berkumpul dan anak-anak juga terlihat
canggung dengan kami. Kami memperkenalkan anggota kelompok kami masing-masing dan
tujuan kami. Kami juga berkenalan dan bertanya kepada beberapa anak sekitar
kehidupan sehari-hari mereka. Kami memulai kegiatan dengan doa yang dipimpin
oleh salah satu anggota kelompok (Putra Nugroho).
Kegiatan pertama di awali
dengan bermain games “Oper Karet”. Alat- alat yang kami persiapkan berupa
karet gelang dan sedotan cukup untuk semua anak. Kami membagi anak-anak menjadi
empat kelompok dan membentuk barisan pada setiap kelompoknya. Games ini dimulai
dengan menaruh karet di sedotan yang digigit oleh mulut. Kemudian satu persatu
di estafetkan ke pada orang berikutnya. Pemain dilarang keras untuk menggunakan
tangan. Games ini tentu memerlukan kecakapan agar karet yang di estafetkan
tidak jatuh. Bila karet yang di estafetkan jatuh, setiap kelompok harus memulai
dari awal. Anak-anak terlihat sudah biasa bermain games ini. Mereka sangat
bersemangat bermain. Sesekali ada beberapa anak yang terlihat curang, namun
situasi seperti itu dapat kami tangani dengan baik. Kami berhasil membimbing
anak-anak bermain secara kondusif.
Setelah itu kami
melanjutkan aktivitas kami dengan menonton film yang telah kami siapkan. Film
tersebut berjudul “How to Train Your Dragon 1”. Anak-anak terlihat senang
menonton film tersebut. Hal tersebut terlihat dari antusias mereka membantu
kami menyiapkan peralatan (proyektor dan lain-lain). Seketika film dimulai,
anak-anak diam dan kondusif menonton film. Kadang mereka juga tertawa bila ada
adegan lucu atau meniru cara bicara pemain.
Setelah film selesai, kami semua berfoto bersama.
Dimulai dengan pengambilan foto formal dan berakhir dengan foto gaya bebas.
Anak-anak terlihat antusias membuat gaya-gaya sesuai dengan kepribadian mereka.
Beberapa anak juga terlihat ingin berfoto dengan anggota kelompok kami.
Tidak terasa, jam sudah menunjukan pukul
sebelas lewat empat puluh lima menit. Kami mengakhiri acara dengan membagikan
hadiah kepada pemenang games “oper karet” dan bercerita tentang pentingnya
kejujuran dan kerjasama untuk meraih kesuksesan. Setelah pembagian hadiah kami
menutup acara dengan doa penutup yang dipimpin oleh anggota kelompok kami (Putra
Nugroho). Kami juga memberikan hadiah kepada pemenang games tersebut. Dan
menerangkan bertapa pentingnya kejujuran dalam meraih kesuksesan.
Hari kedua sosialisasi Kami sampai di lokasi
jam 8.00 dan berkumpul di depan aula seperti biasa. Sebelum Kami memulai
aktifitas Kami mengawali dengan berdoa, kemudian acara dimulai dengan
permainan selanjutnya adalah games kapal karam yang permainanya adalah sebagai
berikut:
Waktu : ±10-15 menit, ditambah waktu untuk evaluasi
Bahan : Beberapa
lembar koran berbentuk segi empat yang direkatkan satu sama lain dengan selotip/plester perekat.
Petunjuk: Seluruh peserta atau
“penumpang kapal” berdiri berdesakan di atas geladak kapal yang hampir
tenggelam (dari potongan-potongan koran. Perlahan-lahan kapal tenggelam
sehingga tempat berdiri semakin sempit. Fasilitator/pembimbing menceritakan
proses tenggelamnya kapal supaya peserta dapat sungguh-sungguh membayangkan
berada di atas kapal itu dan memperkecil tempat berdiri dengan merobek
lembaran-lembaran koran satu persatu. Tempat berdiri terus-menerus dipersempit.
Para peserta harus saling menahan dan menolong. Permainan berakhir, jika
keadaan tidak memungkinkan lagi bagi kelompok untuk berdiri, atau kapal sudah
karam.
Tujuan:
1.
Mengakrabkan antar anggota
Manfaat:
1.
Menimbulkan rasa kerjasama dan empati antar anggota
2.
Mendidik para peserta agar saling mengasihi dan saling menolong
Setelah permainan berakhir Kami melanjutkan
aktivitas Kami yaitu menonton lanjutan film yang telah mereka saksikan pada
pertemuan pertama yaitu “How to
Train Your Dragon 2”, para peserta yang hadir menonton dengan khidmat, dan sudah
ada beberapa peserta yang sudah menonton sebelumnya. Setelah film selesai, sebelum
berpamitan Kami berfoto bersama. Mereka terlihat masih
bersemangaat saat melakukan foto bersama, mereka juga terlihat sudah semakin
akrab dengan Kami saat melakukan foto bersama
Acara Kami berakhir saat jam sudah menunjukan
tepat pukul 12 siang. Sebelum menutup acara Kami membagikan hadiah kepada
pemenang games “Penumpang Kapal” dan bercerita tentang bagaimana mereka bekerja
sama untuk menyelesaikan tugas / mencapai tujuan dari apa yang mereka inginkan.
Setelah pembagian hadiah Kami menutup acara dengan doa penutup dan berakhirlah
acara Kami dihari kedua tersebut.
Hari ketiga sosialisasi
Kami sampai di lokasi jam 8.00 dan berkumpul di depan aula seperti
pertemuan-pertemuan sebelumnya. Sebelum Kami memulai kegiatan Kami mengawalinya
dengan berdoa. Dihari terakhir kunjungan anak-anak terlihat semakin akrab
dengan kehadiran Kami, mereka semakin terlihat antusias dan bersemangat. Tetapi
sesuai jadwal kegiatan dihari ketiga kami pun mengisinya dengan kegiatan yang
ringan yaitu berbagi cerita tentang kegiatan dan pengalaman mereka saat
dijalanan maupun didalam panti asuhan. Setelah kegiatan berbagi cerita, Kami
melanjutkannya dengan kegiatan santai yaitu bernyanyi bersama.
Tujuan:
1. Sebagai
sarana berbagi cerita pengalaman.
Manfaat:
1.
Mengambil hikmah dari setiap kejadian.
2.
Menjadi sebuah pembelajaran
Setelah bernyanyi bersama selesai, ada sekelompok anak yang
berisi 4 orang menawarkan dirinya untuk menampilkan keahlian mereka dalam
bermusik. Kami pun dengan senang hati mempersilahkan mereka untuk tampil
dihadapan Kami dan anak-anak lainnya. Dengan percaya diri mereka pun mulai
memainkan alat musik sederhananya dan bernyanyi. Setelah pentas "kecil-kecilan"
yang mereka tunjukkan kepada kami, penghujung kegiatan pun kami isi dengan
berbagi bingkisan. Anak-anak terlihat senang dan antusias, mereka berbaris
dengan rapih untuk mengantri bingkisan.
Setelah pembagian bingkisan Kami pun berfoto bersama dan
menutup acara dengan doa penutup dan salam perpisahan. Dengan demikian berakhirlah kegiatan kami di Panti
Asuhan Anak Putra Utama 6.
1. LOKASI
KEGIATAN
Kegiatan
Sosialisasi Penerapan Nilai-Nilai Beragama
Tempat:
Panti Asuhan Anak Putra Utama 6
Alamat:
Jl. Kamal Raya, RT.1/RW.6,
Cengkareng Barat, Kalideres, Kota Jakarta Barat.11820
2.
WAKTU KEGIATAN
Lama
kegiatan: Masing-masing 90 menit (Kecuali Survey)
No
|
Hari Ke -
|
Jenis Kegiatan
|
1.
|
Pertama
|
Mensurvey
lokasi kegiatan dan pemberian proposal dan surat pengantar dari Bina
Nusantara University
|
2.
|
Kedua
|
Perkenalan,
games kebersamaan
|
3.
|
Ketiga
|
Sharing
tentang kehidupan sehari-hari anak-anak panti asuhan
|
4.
|
Keempat
|
Games,
pesan dan kesan, perpisahan, pemberian bingkisan
|
3. PIHAK
YANG DILIBATKAN
1.
Pelaksana
Satuan Pembinaan Sosial (Ibu Nawari Tesiyani S.H)
Pihak yang memberikan izin
untuk melakukan kegiatan sosialiasi penerapan nilai-nilai beragama, mengontrol,
mengawasi selama pelaksanaan kegiatan berlangsung.
2.
Para
Staf Panti Asuhan
Pihak yang membantu anggota kami dalam
mengontrol anak-anak yang mengikuti acara atau kegiatan kami selama kegiatan
itu berlangsung.
4. MEKANISME
KEGIATAN
Kegiatan dalam rangka menanamkan nilai-nilai
keagamaan sejak dini kepada anak-anak Panti Asuhan Anak Putra Utama 6 yang
bertujuan agar dapat menerapkan nilai-nilai keagamaan tersebut dalam kehidupan
mereka sehar-hari seperti saling menghargai, saling menghormati, mengasihi,
berbagi, bekerjasama, membantu, toleransi adanya perbedaan (SARA), dan
sebagainya.
Kegiatan kami dimulai dengan melakukan survey ke
beberapa panti asuhan yang ada di Jakarta Barat, Cengkareng. Dan kita
mendapatkan Panti Asuhan Anak Putra Utama 6 untuk dijadikan tempat kita dalam
melakukan sosialisasi mengenai nilai-nilai beragama sejak dini. Setelah
mendapat tempat dan mendapatkan izin maka kita mulai menentukan tanggal dan
waktu yang cocok dan sesuai untuk memulai kegiatan sosialisai. Sebelum kita
melakukan kegiatan sosialisai tersebut tentunya kami mempersiapkan alat-alat
yang akan kami gunakan untuk melaksanaka kegiatan sosialisai dari hari
pertama-terakhir.
BAB 5
A.
KESIMPULAN
Seperti
yang kita ketahui, Kunjungan peduli sosial ini merupakan bentuk kepedulian dan
tanggung jawab sosial kita untuk dapat memberikan manfaat terhadap masyarakat,
khususnya di lingkungan Panti Asuhan. Atas dasar tersebut itulah kami
(mahasiswa Universitas Bina Nusantara), datang dan siap untuk mewujudkan kegiatan
tersebut. Kegiatan ini juga menjadi sebuah jembatan antara kepedulian kami
sebagai masyarakat, terhadap mereka yang membutuhkan terutama pada panti-panti
asuhan.
Dari
kegiatan sosialisasi yang sudah kami lakukan di Panti Asuhan Anak Putra Utama 6
Jl. Kamal Raya, RT.1/RW.6,
Cengkareng Barat, Kalideres, Kota Jakarta Barat.11820. Kami dapat menyimpulkan
bahwa nilai-nilai beragama sudah seharusnya diterapkan sejak dini kepada
anak-anak di panti asuhan ataupun di luar sana untuk menghindari perpecahan keberagaman
yang dimiliki masyarakat Indonesia. Kami membuat mereka benar-benar memahami
makna dari nilai-nilai keagamaan dengan setiap kegiatan kami yang memiliki
tujuan dari nilai-nilai keagamaan tersebut.
Anak-anak panti asuhan harus
lebih diperhatikan dan di didik lebih mendalam tentang nilai-nilai keagamaan.
Karena, mereka merupakan anak-anak yang diterlantarkan oleh kedua orang tuanya
dan membutuhkan banyak bimbingan untuk menjalani kehidupan mereka ketika dewasa
dan keluar dari panti asuhan tersebut. Agar mereka dapat tumbuh dengan baik dan
dapat menerapkan nilai-nilai keagaman yang sebenarnya.
Saran dari kelompok kami yaitu
adanya perhatian lebih dari para anggota panti asuhan dan para
organisasi-organisasi di sekolah, kampus atau lembaga apapun yang mau turut
membantu, mendidik, dan berbagi kepada anak-anak di panti asuhan.
BAB 6
Foto lampiran :survey,cbdc,proposal
BAB 6
LAMPIRAN
Ø Foto Kegiatan Hari
Pertama: Survey Lokasi Kegiatan
Ø Foto Hari Ke-2: Kegiatan
Sosialisasi Pertama
Ø Foto Hari Ke-3:
Sosialisasi Hari Kedua
Ø Foto Hari Ke-4:
Kegiatan Sosialisasi Ketiga
Ø Kumpulan Video Kegiatan
Komentar
Posting Komentar